Sepi lengang dingin mencekam
Teltik merintik dalam kesunyian
Saat terdengar nyanyian malam bersama hujan
Kina larut,
Kian pekat,
Malampun bertambah malam
Gelitik air hujan semakin menyayat
Pucat tubuh rasa terkoyak
Menggigil kaku
Luyuh,
Lumpuh,
Tercekam malam yang makin hitam
Angin Menderak mengorek daun
Menduai dalam teltik yang makin risik
Merambat halus dalam lamunan
Pada tubuh yang makin koyak
Lemas tak berdaya
Sesaat mengejang
Sesaat menjerit
Menggedak di kesunyian malam
Jeritan tangis memanjang
Menggemparkan malam yang lengang,
ketika ajal lepas menghilang
Kini tubuh yang terkoyak
Yang menggigil kaku
Terlihat lemas sekali
Tak ada tanda untuk esok hari
Anas, Desember 1988
0 komentar:
Post a Comment