OK BROTHER. Powered by Blogger.

YANG TERLANTAR BEGITU DEKAT

Diantara sepi dan kesepian yang teramat sepi, ketika semua terasa...tiada suara tiada rupa, sunyi...hanya bisikan dalam hembusan angin malam, hanya desah nafas orang-orang yang telah terlelap dalam malam, yang mendengkur di emperan cahaya yang temaram dalam seram, menanti kembali harapan bersama kemilau sang surya.

Dalam kelelapan...saat semua kepulasan sedang bercerita di layar impian yang hanyut dalam keheningan sunyi yang mencekam. Datang kebeningan-Mu, kesucian-Mu membasuh semua lekat kotoran yang teramat kotor, pancarkan cahaya di hati yang terlantar.
Seolah terdengar gema syair-syair suci-Mu, yang menyentuh nurani, mengusik dan mengusir ke dalam dalamnya nafsu-nafsu ijajil.

Maha sucii Engkau, Ya Allah...yang menjadi raja atas segala tahta, berkuasa atas langit dan jagad raya. Terima sujud cintaku...Berikan mata pada mata hatiku yang kini masih buta dengan kemulyaan, yang kini masih meraba dalam kegelapan...menggapai-gapai di jalan dunia..

Aku lihat dan melihat dengan jelas...yang terlantar, sujud dan syukur dengan penuh ketulusan, yang terlantar begitu dekat di sepanjang hari di saban waktu diantara senang dan linang air mata, yang terlantar begitu bangga tanpa angkara dan tanpa congkak, seolah tiada terdengar tangis batinnya.

Tapi kenapa dan mengapa, sehingga akupun tak habis mengerti, kenapa qorun-qorun jaman ini, yang tidur dan makan dengan lahapnya, yang hidup serba wah dan cah cah cah, tak pernah sujud dan syukur, tak pernah bahagia dan hanya mendengkurkan kalimat kufur, seharian siang dan malam...hanya terdengar jerit makian jiwa yang seolah terasa sakit dan teramat gundah gulana...
Ya Allah...terima sujud cintaku, biar kemana.... yang terlantar begitu dekat...begitu damai dan yang terlantar tulus dan selalu saba di kota-Mu


Anas, September 1989

ARTIKEL DALAM SATU LABEL



0 komentar:

widgeo.net

ARTIKEL SECARA ACAK

ARSIP BLOG