OK BROTHER. Powered by Blogger.

CONGKAK

Manakala hidup mulai terombang ambing, lepas kendali tak lagi punya arti, lepas dan semua terlepas sehingga tuan merasa paling tuan. Ya tuan aku tahu betapa baju tuan penuh simbol-simbol jabatan, badan kekar karena terlatih untuk melawan, kuat seolah tak terkalahkan. Semua hormat karena semata yang tertempel di baju dan saku tuan.
Namun aku tak habis ngerti, hanya karena itukah, tuan merasa seperti manusia terhormat, seperti manusia berderajat atau seperti manusia super hebat.

Lantang suara tuan, tak ada bedanya pedagang asongan yang berteriak mengumbar menjual barang obralan, bengis wajah tuan yang terpampang di etalase murahan, garang tingkah tuan hanya sekedar untuk menakuti bocah ingusan, busung dada tuan hanya membuat congkak tuan semakin tersungkur di bumi Tuhan, sehingga tuan jadi lupa ingatan...sehingga tuan jadi gila penghormatan...

Jika benar tuan mengenal ajaran tuhan, mengapa tuan jadi pengkhianat, menusuk hati teman kerabat, meneror misi sesama umat. Jahiliyah modern kau jadikan kiblat...kecongkakan kau lalap setiap saat tanpa sesal meski hanya sesaat.

Tuan...bukan karena dendam kesumat, atau bujukan si iblis yang bangsat dan dilaknat, tapi ketika nurani yang menggema, suci bergemuruh di saban hari, yang selalu bersenandung dengan ayat-ayat Ilahi, yang dipaksa bangkit dari sebuah mimpi abadi, kau tindas untuk lari dan pergi.

Jangan...jangan lagi kau tindas karena congkakmu...tak ada makna yang teramat tinggi dari sekedar congkak, sombong, angkuh atau angkara murka, ingat semua pasti kembali.

Betapa malu ketika kau datang dan dihadang penjaga alam yang belum kau kenal sama sekali, menanyakan apa saja yang telah kau perbuat selama hayatmu di kekuasaan Yang Maha Kuasa. Dan tuan takkan lagi mampu untuk berkelit atau menyuap...hanya kejujuran sebenarnya yang akan memberi jawaban tanpa congkak tapi penuh kerendahan hati...

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun

Anas, Maret 1991

ARTIKEL DALAM SATU LABEL



0 komentar:

widgeo.net

ARTIKEL SECARA ACAK

ARSIP BLOG